Nomor Pintu Masjidil Haram Kini Berwarna Terang dan Terlihat dari Jauh
Masjidil Haram sejak Maret hingga kini tertutup bagi umum akibat pandemi virus corona, tapi proyek tertentu yang telah dijadwalkan tetap dilaksanakan.
Proyek itu, misalnya, mengganti metode penomoran di pintu-pintu Masjidil Haram -- masjid terbesar di dunia yang mampu menampung 4 jutaan jemaah -- tempat Ka’bah berada.
Syeikh Abdul Rahman Al-Sudais, ketua Presidensi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, telah menginspeksi dan meresmikan hasil penomoran tersebut bersama sejumlah jajarannya. Demikian dikutip dari situs Presidensi, Rabu (9/9).
Syeikh Sudais menjelaskan bahwa proyek ini merupakan langkah penting dan perintis di antara sekian banyak proyek pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi di Dua Masjid Suci.
Penomoran di Masjidil Haram dengan Warna Mencolok
Sebelum diresmikan, penomoran itu telah diuji coba pada Desember 2019 di pintu nomor 79 dan kemudian diaplikasikan ke pintu-pintu lainnya.
Metode penomoran pintu di Masjidil Haram yang baru ini berbeda dari yang lama karena angkanya sangat jelas. Nomor ditulis dengan warna terang agar memudahkan pengunjung masjid mengenalinya dari jauh.
Nomor ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris/Latin di sisi kiri dan kanan setiap pintu.
Syeikh Sudais mengatakan langkah tersebut merupakan upaya lanjutan untuk meningkatkan layanan di Masjidil Haram untuk kepentingan para peziarah, pengunjung, dan jemaah.
Penomoran pintu ini tentu saja penting karena jumlah pintu di Masjidil Haram sedikitnya berjumlah 210. Banyaknya pintu tak jarang membuat jemaah bingung dan akhirnya tersesat jalan